Category Archives: Serial Cinta
>Suatu hari nanti
Aku adalah seorang pria, yang menginginkan pendamping yang kan mendampingi sepanjang jejak-jejak yang ‘kan kutoreh.
Aku adalah seorang pria, yang menginginkan malaikat2 kecil yang kan menjadi penawar lelahku sepulang memeras keringat dan membanting tulang, yang kan menjadi penerus dalam perjuangan ini, perjuangan kita
Teringatku ‘kan sebuah pesan dari seorang sahabat. Ia berkata pendidikan pertama pada seorang anak adalah dengan memilihkan ibu baginya..
Maka dari itu aku memilihmu..
Sungguh aku mencintaimu
Aku ingin bisa bersamamu
Menemani sisa hidup yang Allah anugerahkan
Yang ‘kan melantunkan ayat2Nya yang menyejukkan jiwaku ketika aku pulang dari amanah2ku
Yang ‘kan membuatkanku secangkir teh hangat, yang menghagatkanku ketika aku begitu dingin terhadapmu.
Yang ‘kan membuatkanku segelas teh dingin, yang kan menyejukkan hatiku ketika emosiku menutup mataku akan begitu berharga dan baiknya dirimu
Tapi, aku berharap ketidak baikan ku kepadamu tak akan terjadi..
Karena aku sungguh mencintaimu..
Suatu hari nanti akan kusampaikan jika sosokmu telah sah dan ada menjadi pendampingku..
Dan aku berharap Allah ridho padaku, padamu, pada kita..
Suatu hari nanti, percayalah, Insya Allah..
>Masih adakah cinta untukku?
Seakan hati ini beresonansi. Panggilan hati membuat hati-hati ini semakin akrab. Aku mungkin pernah sangat menjauh, dan kalian tak sampai hati menegurku. Tapi cinta kalian membuat aku kembali lagi, tentunya atas izin-Nya.
Masihkah kan kukecap lagi cinta itu? Masihkah ada cinta untukku?
Pertanyaan itu mengalir di benakku.
Terkadang kalian terlalu akrab satu sama lain..terkadang aku tak bisa menyamai pembicaraan kalian, sahabat, apakah hatiku kini tak lagi beresonansi? Adakah ia kini berbeda?
Mungkin tak tepat kutanyakan pada kalian, toh Allah lah yang menitipkan hati ini padaku…
Doakan agar hati ini kembali sesuai fitrah
Sahabat, ingin aku sampaikan aku mencintai kalian
Tapi jujur, bibirku kelu mengatakannya dihadapan kalian
Sahabat, bolekah aku panggil kalian dengan sebutan “Saudaraku”?
Bumi Cinta, Februari 2011